Tuesday, June 22, 2021

Isu Utama Dalam Analisis Makro Ekonomi

  Isu- Isu Utama Dalam Analisis Makro Ekonomi  

 

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, analisis-analisis dalam teori makroekonomi berbeda dari pandangan yang menganggap bahwa faktor-faktor produksi atau sumbersumber yang dimiliki masyarakat adalah terbatas, sedangkan keinginan manusia tidak terbatas. Maka masyarakat haruslah membuat pilihan-pilihan. Kegiatan memilih ini perlu dibedakan kepada dua aspek, yaitu: 

Dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa, dan 

Dalam kegiatan menggunakan barang dan jasa. 

Masalah memilih tersebut dianalisis dalam teori mikroekonomi dengan mengemukakan tiga pertanyaan : 

WHAT  

: Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksikan ? 


HOW 

: Caranya memproduksikan barang dan jasa yang dibutuhkan    tersebut ? 


FOR WHOM 

: Untuk siapakah berbagai barang dan jasa tersebut diproduksikan ? 


 

Menentukan Jenis Barang yang perlu diproduksi  

Pertanyaan pertama, yaitu apakah jenis barang dan jasa yang harus diproduksikan merupakan persoalan yang akan menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dijalankan dalam perekonomian. Dengan kata lain, pilihan para konnsumen (pembeli) merupakan faktor penting dalam menentukan jenis-jenis kegiatan memproduksi yang harus dijalankan. Analisis mengenai interaksi di antara produsen dan konsumen (penjual dan pembeli) diterangkan dalam teori penawaran & permintaan. Hal ini diterangkan lebih detail dalam teori perilaku konsumen. 

 

Menentukan Cara Memproduksi Yang Paling Efisien  

  Untuk mewujudkan barang dan jasa diperlukan faktor-faktor produksi yang sering dinamakan juga sebagai sumber-sumber daya atau resources. Faktor produksi yang tersedia dalam setiap perekonomian terbatas jumlahnya dan memerlukan biaya atau pengorbanan untuk memperolehnya. Dengan kata lain, sebelum menjalankan kegiatan memproduksi, setiap pengusaha harus menyelesaikan persoalan kedua yang dinyatakan sebelum ini : Bagaimanakah caranya memproduksikan barang yang akan dijualnya untuk memenuhi kebutuhan para konsumen ? analisis-analisis dalam teori makroekonomi yang menerangkan tentang teori produksi (fungsi produksi), biaya produksi dan struktur pasar (dan penentuan harga dan jumlah produksi diberbagai pasar) bertujuan untuk menerangkan bagaimana seorang produsen memecahkan persoalan tersebut. Hal ini banyak dibahas dalam teori biaya produksi, teori produksi dan struktur pasar. 

Ruang Lingkup Mikro dan Makro Ekonomi

 Ruang Lingkup Mikro dan Makro Ekonomi 

Mengapa kita perlu belajar ekonomi? Hal tersebut sudah pernah dibahas didalam mikro ekonomi. Timbulnya ekonomi adalah karena adanya “pilihan-pilihan dalam memproduksi dan“ menggunakan barang atau jasa dimana terjadi kelangkaan sehingga bernilai ekonomis. 

Jadi bisa dikatakan ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari terkait dengan pilihan-pilihan dalam mengoptimalkan kemampuannya dalam mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki untuk mencapai kepuasan maksimum. 

Sedangkan “ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang mempelajari kegiatan ekonomi secara menyeluruh. Yang“ dibicarakan bukan lagi bagian-bagian dalam suatu perekonomian atau hanya perusahaan saja, namun sudah membicarakan kegiatan ekonomi menyeluruh dalam perekonomian. 

Mikro ekonomi sendiri merupakan cabang ilmu yang mempelajari perilaku dari unitunit ekonomi kecil yang bersifat perorangan seperti perilaku dari rumah tangga, perilaku perusahaan dan perilaku dari sektor indutri yang ada. Meskipun ekonomi mikro dan ekonomi makro memiliki hubungan yang erat dan berkaitan serta berjalan sejalan, namun kedua bagian ini umumnya diajarkan terpisah. 

Ilmu ekonomi sendiri tidak bisa dipisahkan dari Adam Smith, semenjak ditulisnya sebuah “buku yang berjudul“ “ An Inquiry Into The Mature and Causes of The Wealth of Nations (The Wealth of Nations)” di tahun 1776. 

Kajian Adam Smith melihat adanya reaksi-reaksi terhadap kegagalan tradisi ekonomi dimana disana dijelaskan timbulnya suatu resesi, pengangguran, kemiskinan, dan masalah kegagalan proses pembangunan ekonomi. Dalam kajian tersebut kedudukan negara atau pemerintah sebagai regulator perekonomian sangat menonjol, dan saat ini kebijakan yang dibuat disuatu negara dilakukann didominari oleh kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh suatu negara. Semua kajian tersebut bersumber dari Keynes.Tapi menurut Karya dan Syamsuddin (2016) hal tersebut terjadi salah penafsiran. Seharusnya negara/pemerintah hanyalah salah satu aktor ekonomi yang memeang cukup penting kedudukannya dalam menghasilkan regulasi untuk mengatasi masalah-masalah dan beban sosial akibat perubahan ekonomi yang terjadi.

mengalami tingkat pengangguran dan inflasi yang tinggi, bahkan negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, dan Indonesia, saat itu sudah mengalami krisis moneter dan krisis ekonomi. Namun masalah tersebut bukan masalah baru, beberapa tahun sebelumnya sudah pernah juga terjadi, seperti di tahun 1930-an dunia mengalami tingkat pengangguran yang tinggi dan sangat berdampak luas kepada negara. Lalu tahun 1940an inflasi mulai berkembang dan menggantikan posisi tekanan pengangguran dan deflasi.  

Akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an serta menjelang akhir abad ke -20 yaitu tahun 1980-an perekonomian mengalami lagi tingkat pengangguran yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang lamban, defisit neraca pembayaran internasional dan disertai inflasi yang tinggi.  

Berdasarkan permasalahan tersebut, bisa dilihat secara luang lingkup makro dan mikro ekonomi memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan yang ada pada mikro ekonomi adalah mikroekonomi lebih menitikberatkan pada analisis dalam mewujudkan efisiensi ketika menggunakan sumber dayanya dan bagaimana caranya agar rumah tangga atau perusahaan atau sektor industri mampu mencapai kepuasan yang optimal. Berdasarkan hal tersebut unit-unit pelaku ekonomi tadi menganalisis masalah yang ada dengan membuat berbagai pilihan-pilihan. 

  Selanjutnya perbedaan yang dapat kita lihat pada makroekonomi adalah makroekonomi lebih menganalisis tentang pertama, bagaimana peranan dari sisi permintaan dan penawaran yang dapat mempengaruhi tingkat kegiatan suatu perekonomian. Keuda, makroekonomi menganalisis permasalahan-permasalahan yang sering terjadi di setiap perekomian. Yang terakhir, makroekonomi akan melihat bagaimana peranan dan campur tangan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi yang terjadi tersebut. 

Friday, October 30, 2015

perbedaan antara investasi portofolio internasional dan investasi langsung internasionl.



Perbedaan antara investasi portofolio internasional atau portofolio tidak langsng dan investasi langsung internasional, yaitu;
Ø  Investasi tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio adalah pembelian saham-saham dan obligasi semata-mata dengan tujuan memperoleh laba atas dana yang ditanamkan.
Meskipun para investor portofolio tidak berkaitan secara langsung dengan pengendalian perusahaan, mereka menanamkan jumlah yang sangat besar dalam saham dan obligasi dari negara-negara lain.
Investasi ini merupakan investasi pada asset finansial (financial assets):
a)      Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI.
b)      Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant.
Ø  Investasi langsung (direct investment) adalah pembelian saham yang cukup dalam sebuah perusahaan untuk memperoleh kontrol manajemen yang signifikan.
Investasi ini merupakan investasi pada asset riil (Real Assets)  misalnya : pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan / perkebunan, dan lain-lain.


      Jelaskan perbedaan utama antara perusahaan internasional, perusahaan multinasional, dan perusahaan transnasional.

v  Perusahaan Internasional
·         Fokus                               : Pasar domestik identik dengan pasar luar negeri
·         Visi                                   : Kriteria ditentukan sendiri
·         Orientasi                           : Etnosentrik (sifat pasar / konsumen dimanapun sama)
·         Strategi                             : Internasional
·         Struktur                            : Divisi internasional
·         Strategi Pemasaran           : Perluasan
·         Fokus lokasi litbang         : Negara asal
·         Sumber Daya Manusia     : Orang negeri asal ditempatkan di posisi kunci dimana saja
·         Gaya Operasi                   : Sentralisasi
·         Kebijakan financial          : Tergantung pasar keuangan negara asal
·         Kebijakan investasi          : Sumber dari negara asal
v  Perusahaan Multinasional
·         Fokus                               : Pasar luar negeri berbeda dengan pasar domestik
·         Visi                                   : Memandang setiap negara adalah unik
·         Orientasi                           : Polisentric (konsumen untuk setiap negara berbeda, baik selera, kebiasaan, dan lain-lain)
·         Strategi                             : Multidomestik
·         Struktur                            : Divisi area /produk
·         Strategi Pemasaran           : Adaptasi
·         Fokus lokasi litbang         : Negara asal dan tuan rumah tidak terintegrasi
·         Sumber Daya Manusia     : Orang disetiap negara (tuan rumah) dapat menempati posisi kunci dinegaranya sendiri
·         Gaya Operasi                   : Desentralisasi
·         Kebijakan financial          : Tergantung pasar keuangan dimana berada
·         Kebijakan investasi          : Sumber dari negara tujuan
v  Perusahaan Transnasional
Perusahaan transnasional adalah perusahaan yang dalam kegiatan operasionalnya melintasi batas-batas kedaulatan suatu negara di mana perusahaan tersebut pertama didirikan untuk membentuk anak perusahaan di negara lain yang dalam operasionalnya dikendalikan oleh perusahaan induknya.

Salah satu contoh produk dari industrialisasi yakni berupa : soft drink Coca Cola. Minuman yang diproduksi oleh perusahaan transnasioal (Amerika Serikat) ini menjadi bintangnya minuman di berbagai Negara.